Wirausaha adalah seseorang yang bebas dan
memiliki kemampuan untuk hidup mandiri dalam menjalankankegiatan usahanya atau
bisnisnya. Seorang wirausaha bebas merancang, menentukan, mengelola dan
mengendalikan semua usahanya. Seseorang yang memiliki jiwa dan sikap wirausaha
selalu tidak puas dengan apa yang telah dicapainya. Dari waktu ke waktu,
seorang wirausaha selalu meningkatkan usahanya. Ia selalu berkreasi dan
berinovasi tanpa henti karena dengan berkreasi dan berinovasilah semua peluang
dapat diperolehnya.
Pada hakekatnya, semua orang memiliki jiwa
seorang wirausaha, yang artinya semua orang bisa menjadi wirausaha. Akan
tetapi, tidak semua orang bisa menjadi wirausaha yang dapat dikarenakan oleh
beberapa faktor, diantaranya faktor ekonomi, faktor lingkungan, dan sebagainya.
Faktor ekonomi yang dapat menyebabkan seseorang tidak bisa menjadi seorang
wirausaha dapat berupa ketidakadaannya dana untuk membangun sebuah usaha
sehingga menghambat orang tersebut tidak berwirausaha. Faktor lingkungan yang
menyebabkan seseorang tidak bisa menjadi seorang wirausaha adalah karena
masyarakat yang tidak mendukung berjalannya sebuah usaha yang dimiliki oleh
orang tersebut. Faktor lain yang dapat menyebabkan orang tidak bisa menjadi
wirausaha adalah faktor dari dalam diri orang tersebut, yang dapat berupa kurangnya
minat atau keberanian dari dalam diri seseorang untuk menjadi seorang
wirausaha. Karena untuk menjadi seorang wirausaha, kita harus siap untuk gagal.
Dan hal tersebutlah yang jarang dimiliki oleh masyarakat pada umumnya.
Keengganan masyarakat untuk mendirikan sebuah
usaha menjadikan mereka ketergantungan terhadap orang lain. Mereka lebih
menyukai bekerja pada orang lain dan dibayar oleh orang lain daripada bekerja
untuk diri sendiri dan mempekerjakan orang lain. Padahal, negara-negara
berkembang seperti negara Indonesia sangat membutuhkan orang-orang yang
mempunyai jiwa wirausaha untuk mengurangi masalah terbesar di Indonesia, yaitu
pengangguran.
Berikut ini adalah beberapa ciri-ciri atau
karakteristik seorang wirausaha yang jarang dimiliki oleh masyarakat Indonesia.
1. Memiliki Rasa Percaya Diri
Entah karena takut salah atau karena hal
lain, masyarakat Indonesia masa kini menjadi tidak memiliki kepercayaan diri.
Hal tersebut terbukti saat mereka duduk dibangku pendidikan. Saat ditanya oleh
guru atau dosen, jarang diantara mereka yang berinisiatif untuk mengangkat
tangan dan menjawab pertanyaan sang guru. Bahkan beberapa diantara mereka lebih
memilih ditunjuk daripada mengangkat tangan mereka.
2. Berorientasi pada Tugas dan Hasil
Maksudnya adalah seorang wirausaha harus
mempunyai sikap tanggung jawab pada tugas-tugas yang dibebankan kepadanya. Ia
juga harus bertanggung jawab pada hasil dari tugas yang dibebankannya. Dan
sayangnya, masyarakat Indonesia sangat sedikit yang memiliki sikap ini.
Sebagian dari mereka menganggap enteng tugas-tugas yang dibebankan padanya.
Misalnya saja, bila seorang mahasiswa diberi tugas yang akan dikumpulkan sampai
hari Senin, ia akan mengumpulkan tugasnya pada hari Minggu atau bahkan hari
Senin.
3. Berani Mengambil Resiko
Sebagai wirausaha yang baru, seseorang
haruslah berani mengambil resiko dan
menghadapi resiko apapun terhadap langkah yang telah diambilnya. Seseorang pernah berkata bahwa kita tidak
akan pernah memulai sesuatu jika belum pernah mengalami kegagalan.
Richard Cantillon adalah orang pertama yang
menggunakan istilah entrepreneur di awal abad ke-18. Ia mengatakan bahwa
wirausaha adalah seseorang yang menanggung resiko. Dalam mengambil tindakan,
wirausaha hendaknya tidak didasari oleh spekulasi, melainkan perhitungan yang
matang. Ia berani mengambil resiko terhadap pekerjaan-nya karena sudah
diperhitungkan. Oleh sebab itu, wirausaha selalu berani mengambil resiko yang
moderat, yang artinya resiko yang diambil tidak terlalu tinggi dan tidak
terlalu rendah. Keberanian menghadapi resiko yang didukung komitmen yang kuat,
mendorong wirausaha untuk terus berjuang mencari peluang sampai memperoleh
hasil. Hasil-hasil itu harus nyata/jelas dan objektif, dan merupakan umpan
balik (feedback) bagi kelancaran kegiatannya.
Kemauan dan kemampuan untuk mengambil resiko
merupakan salah satu nilai utama dalam kewirausahaan. Wirausaha yang tidak mau
mengambil resiko akan sukar memulai atau berinisiatif. Menurut Angelita S.
Bajaro, ‘seorang wirausaha yang berani menanggung resiko adalah orang yang
selalu ingin jadi pemenang dan menang dengan cara yang baik. Wirausaha kurang
menyukai resiko yang terlalu rendah. Keberanian untuk menanggung resiko yang
menjadi nilai kewirausahaan adalah pengambilan resiko yang penuh dengan
perhitungan dan realistis. Kepuasan yang besar diperoleh apabila berhasil dalam
melaksanakan tugas-tugasnya secara realistis.Wirausaha menghindari situasi
resiko yang rendah karena dianggap tidak ada tantangannya, dan menghindari
situasi resiko yang tinggi karena ingin berhasil.
4. Memiliki Jiwa Kepemimpinan
Kepemimpinan sangat dibutuhkan oleh seorang
wirausaha untuk memimpin anak-anak buahnya atau pegawainya. Seseorang tidak
akan bisa menjadi seorang wirausaha bila ia tidak bisa memimpin, baik memimpin
diri sendiri maupun memimpin orang lain.
Seorang wirausaha yang berhasil selalu
memiliki sifat kepemimpinan, kepeloporan dan keteladanan. Ia selalu ingin
tampil berbeda, lebih dahulu, dan lebih menonjol. Dengan menggunakan kemampuan
kreativitas dan inovasi, ia selalu menampilkan barang dan jasa-jasa yang
dihasilkannya lebih cepat, lebih dahulu dan segera berada dipasar. Ia selalu
menampilkan produk-produk dan jasa-jasa baru dan berbeda sehingga ia menjadi
pelopor yang baik dalam proses produksi maupun pemasaran. Ia selalu
memanfaatkan perbedaan sebagai suatu yang menambah nilai. Karena itu, perbedaan
bagi seseorang yang memiliki jiwa kewirausahaan merupakan sumber pembaharuan
untuk menciptakan nilai. Ia selalu ingin bergaul untuk mencari peluang, terbuka
untuk menerima kritik dan saran yang kemudian dijadikan peluang. Seorang
wirausaha harus memiliki kemampuan untuk menggunakan pengaruh tanpa kekuatan.
Seorang wirausaha juga harus memiliki taktik mediator dan negosiator daripada
diktator.
5.Keorisinilan
Keorisinilan atau keaslian maksudnya bahwa
orang yang ingin menjadi wirausaha mempunyai ide-ide kreatif yang asli dan
murni dari dirinya, bukan dari orang lain atau hasil dari plagiarism. Namun
sayangnya, kebanyakan masyarakat Indonesia saat ini tak mau berfikir dan mengemukakan
pendapatnya kepada orang lain. Dan karena hal tersebut, kebanyakan masyarakat
saat ini lebih menyukai menjiplak pendapat orang lain dan yang lebih parahnya
lagi, mereka bisa mengatasnamakan jiplakannya tersebut sebagai hasil karyanya.
6. Berorientasi ke Masa Depan
Seorang wirausaha harus mempunyai pandangan
tentang masa depannya dan sangat bertekad untuk meraih kesuksesan di masa
depan. Seorang wirausaha haruslah bisa memprediksi kebutuhan-kebutuhan apa saja
yang sangat dibutuhkan oleh mangsa pasarnya di kemudian hari, tidak stuck hanya
memikirkan kebutuhan-kebutuhan yang dibutuhkan masyarakat saat ini.
Seorang wirausaha hendaknya harus mampu
menatap masa depan dengan lebih optimis. Melihat ke depan dengan berfikir dan
berusaha. Usaha memanfaatkan peluang dengan penuh perhitungan. Orang yang
berorientasi ke masa depan adalah orang yang memiliki perspektif dan pandangan
ke masa depan. Karena memiliki pandangan jauh ke masa depan maka ia akan selalu
berusaha untuk berkarsa dan berkarya. Kuncinya adalah pada kemampuan untuk
menciptakan sesuatu yang baru serta berbeda dengan yang sudah ada. Walaupun
dengan resiko yang mungkin dapat terjadi, seorang yang perspektif harus tetap
tabah dan tekun dalam mencari peluang tantangan demi pembaharuan di masa depan.
Pandangan yang jauh ke depan membuat wirausaha tidak cepat puas dengan karsa
dan karya yang sudah ada. Karena itu, ia harus mempersiapkannya dengan mencari
suatu peluang.
7. Jujur dan Tekun
‘Kejujuran dan ketekunan merupakan kunci
kesuksesan,’ begitulah pepatah mengatakan. Ternyata untuk menjadi seorang
wirausaha juga dibutuhkan sikap jujur dan tekun. Jujur terhadap diri sendiri,
keluarga, masyarakat, dan pegawai-pegawainya. Tekun dalam mencari ide-ide baru
yang lebih kreatif dari ide-ide yang sudah ada dan tekun dalam merintis
usahanya yang baru akan mulai berkembang. Jika seorang wirausaha tidak jujur
dan tidak tekun, bisa dipastikan wirausaha tersebut tidak akan berhasil dalam
usahanya.
8. Memiliki Motif Berprestasi Tinggi
Para ahli mengemukakan bahwa seseorang
memiliki minat dalam berwirausaha karena adanya motif tertentu, yaitu motif
berprestasi (achievement motive). Menurut Gede Anggan Suhanda, motif
berprestasi adalah suatu nilai sosial yang menekankan pada hasrat untuk
mencapai yang terbaik guna mencapai kepuasan secara pribadi. Faktor dasarnya
adalah kebutuhan yang harus dipenuhi.
Kebutuhan berprestasi wirausaha terlihat
dalam bentuk tindakan untuk melakukan sesuatu yang lebih baik dan lebih efisien
dibandingkan sebelumnya. Wirausaha yang memiliki motif berprestasi pada umumnya
memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
1. Ingin mengatasi sendiri kesulitan dan
persoalan-persoalan yang timbul pada dirinya.
2. Selalu memerlukan umpan balik yang segera
untuk melihat keberhasilan atau kegagalan.
3. Memiliki tanggung jawab personal yang
tinggi.
4. Berani menghadapi resiko dengan penuh
perhitungan.
5. Menyukai tantangan dan melihat tantangan
secara seimbang. Jika tugas yang diemban seorang wirausaha dirasa sangat
ringan, maka wirausaha merasa kurang tantangan, tetapi ia selalu menghindari
tantangan yang paling sulit yang memungkinkan pencapaian keberhasilan sangat
rendah.
9. Memiliki Kreativitas Tinggi
Menurut Teodore Levite, kreativitas adalah
kemampuan untuk berfikir tentang hal-hal baru dan berbeda. Oleh karena itu,
menurutnya kewirausahaan adalah berfikir dan bertindak sesuatu yang baru atau
berfikir tentang sesuatu yang lama dengan cara-cara yang baru. Menurut Zimmerer
dalam bukunya yang ditulis oleh Suryana (2003:24) dengan judul bukunya
‘Entrepreneurship and The New Venture Formation’, mengungkapkan bahwa ide-ide
kreativitas sering muncul ketika wirausaha melihat sesuatu yang telah lama dan
berfikir tentang sesuatu yang baru dan berbeda. Oleh karena itu, kreativitas
adalah menciptakan sesuatu dari yang asalnya tidak ada. Rahasia kewirausahaan
dalam menciptakan nilai tambah barang dan jasa terletak pada penerapan
kreativitas dan inovasi untuk memecahkan masalah dan meraih peluang yang
dihadapi setiap hari.
10. Memiliki Perilaku Inovatif Tinggi
Menjadi wirausaha yang handal tidaklah
semudah yang dibayangkan. Namun, wirausaha juga tidak sesulit yang dibayangkan
oleh kabanyakan orang, karena walau bagaimanapun setiap orang sedang dalam
proses belajar berwirausaha. Setiap wirausaha harus selalu berkreasi dan
berinovasi agar usahanya tetap berkembang meski menjamurnya saingan.
Sesungguhnya kewirausahaan dalam batas tertentu adalah untuk semua orang.
Setiap orang memiliki cita-cita, impian, atau sekurang-kurangnya harapan untuk
meningkatkan kualitas hidupnya sebagai manusia. Hal ini merupakan semacam
‘intuisi’ yang mendorong manusia normal untuk bekerja dan berusaha. ‘Intuisi’
ini berkaitan dengan salah satu potensi kemanusiaan, yakni daya imajinasi
kreatif yang dapat digunakan untuk berkreasi dan berinovasi.
11. Selalu Memiliki Komitmen dalam Pekerjaan,
Etos Kerja dan Tanggung Jawab
Seorang wirausaha harus memiliki jiwa
komitmen dalam usahanya dan tekad yang bulat didalam mencurahkan semua
perhatiannya pada usaha yang digelutinya. Dalam menjalankan usahanya tersebut,
seorang wirausaha yang sukses terus memiliki tekad yang menggebu-gebu dan
memiliki semangat yang tinggi dalam mengembangkan usahanya. Ia tidak pernah
setengah-setengah dalam berusaha, berani menanggung resiko, selalu bekerja
keras, dan tidak takut menghadapi peluang-peluang yang ada. Tanpa usaha yang
sungguh-sungguh terhadap pekerjaan yang digelutinya, wirausaha sehebat apapun
pasti akan menemui jalan kegagalan dalam usahanya. Oleh karena itu, penting
sekali bagi seorang wirausaha untuk memiliki komitmen terhadap usaha dan
pekerjaannya.
12. Mandiri atau Tidak Ketergantungan pada
Orang Lain
Sesuai dengan inti dari jiwa kewirausahaan
yaitu kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda melalui
berfikir kreatif dan bertindak inovatif untuk menciptakan peluang dalam
menghadapi tantangan hidup, maka seorang wirausaha harus mempunyai kemampuan
kreatif dalam mengembangkan ide dan pikirannya terutama dalam menciptakan
peluang usaha yang digelutinya tanpa harus bergantung pada orang lain. Seorang
wirausaha dituntut untuk selalu menciptakan hal baru dengan jalan
mengkombinasikan sumber-sumber yang ada disekitarnya, mengembangkan teknologi
baru, menemukan pengetahuan baru, menemukan cara baru untuk menghasilkan barang
dan jasa yang baru yang lebih efisien, memperbaiki produk dan jasa yang sudah
ada, dan menemukan cara baru untuk memberikan kepuasan konsumen. Oleh karena
itu, seorang wirausaha hendaknya mandiri dan tidak bergantung pada orang lain
agar ia dapat lebih berkreasi dan berinovasi dengan kemampuannya.
13. Selalu Mencari Peluang
Esensi kewirausahaan yaitu tanggapan yang
positif terhadap peluang untuk memperoleh keuntungan untuk diri sendiri dan
atau pelayanan yang lebih baik pada pelanggan dan masyarakat, cara yang etis
dan produktif untuk mencapai tujuan, serta sikap mental untuk merealisasikan
tanggapan yang positif tersebut. Pengertian itu juga menampung wirausaha yang
bukan pengusaha, termasuk yang mengelola organisasi nirlaba yang bertujuan
untuk memberikan pelayanan yang lebih baik bagi pelanggan/masyarakat.
14. Memiliki Kemampuan Manajerial
Salah satu jiwa
kewirausahaan yang harus dimiliki seorang wirausaha adalah kemampuan untuk
memanajerial atau mengurus usaha yang sedang digelutinya. Seorang wirausaha
harus memiliki kemampuan perencanaan usaha, mengorganisasikan usaha,
memvisualisasikan usaha, mengelola usaha dan sumber daya manusia, mengontrol
usaha, maupun kemampuan mengintegrasikan operasi perusahaannya yang kesemuanya
itu adalah merupakan kemampuan manajerial yang wajib dimiliki dari seorang
wirausaha. Tanpa itu semua, seorang wirausaha tidak akan mendapat keberhasilan,
melainkan kegagalan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar